Piknik ke Tanjung Karang, ngerayain ultah Savira ke 8. Bunda Unnik masak nasi kuning andalannya. Tante ani masak ayam dan serundeng. Nikmatnya makan bersama:-))
Menu ini selalu mengingatkanku akan kenangan manis dapur Ummi. Kalau masak menu ini, dapur kami akan dipenuhi aroma kelapa goreng yang wangi dan aneka bumbu dapur yang meninggalkan goresan manis hingga saat ini. Dulu dimasa kecil, belum ada kulkas. Jadi kalau dirumah ada menu ini. Bisa dipastikan akan ada keriuhan di dapur. Kakak sepupu akan berbagi tugas. Ada yang memarut Kelapa untuk disangrai dan sebagian lagi akan menyiapkan aneka bumbu dapur. Tahun 70an akhir, kulkas dan blender belum familiar dengan dapur kami seperti umumnya dapur tetangga disekitar rumah. Semua bahan makanan diolah secara tradisional. Entah kenapa rasanya lebih nikmat. Bumbunya diulek dicobekan batu. Sebagian masakan dimasak di kompor minyak tanah dan sebagian lagi di tungku tanah liat dengan kayu bakar. Sekarang kalo mau masak semua lebih praktis. Ada blender buat menghaluskan bumbu. Ada wajan teflon buat sangrai Parutan kelapa biar lebih mudah dan tidak lengket. Dan ada kulkas yg ...
Sejak kecil menu ini selalu ada dalam upacara daur hidup kami sebagai orang Bugis. Misalnya pada saat ada acara selamatan atau pesta Nikahan. Sokko Bampa ini adalah Nasi Ketan khas Bugis. Ada dua jenis, yang pertama Sokko yang ditambahkan aneka jenis rempah dapur dan ada juga yang tidak pakai rempah. Menurutku yang pakai rempah dan santan kental itu lebih enak karena gurih dan wangi. Tadi malam mamah bilang pengen makan Nasi Ketan. Pagi-pagi nyari kebawah ga ada, minggu lalu aku beliin mama nasi Ketan yang dijual sama bibi dekat warung langganan. Liat dikulkas masih ada Beras Ketan hitam. Beras Ketannya aku bawa waktu pulang mudik lebaran di Bone. Aku simpan di kulkas biar awet. Ternyata benar, udah berapa bulan, berasnya masih utuh dan tidak bau apek. Pengalaman nyimpan beras Ketan di suhu ruang, tidak tahan lama. Berasnya rusak dan kutuan. Telp pg Ramlawati Mun'im sepupuku di Makassar. Minta resepnya, pake bumbu apa. Bumbunya sereh, lengkuas, ketumbar, bawan...
Sokko adalah Nasi Ketan ala Bugis, cara masaknya diaron setengah matang dan dikukus kembali hingga matang. Dalam Upacara Daur Hidup orang Bugis yang melambangkan kebahagiaan seperti Upacara Kelahiran dan Pernikahan Menu ini selalu dihidangkan. Palopo terbuat dari Santan kental, gula merah dan telur. Paduan ketiga rasa ini melambangkan Manis dan Gurih sebagai simbol kebahagiaan. Surprise .dapat menu ini saat hadir dalam acara arisan keluarga. Di Palu banyak sekali orang Bugis sehingga walaupun jauh dari kampung kampung halaman. Menu Bugis masih dapat dinikmati saat kumpul bersama:-)
Pangsit Mini ala Dapoer Yuyu Resepnya : 1 kg tepung terigu 200 gram Tepung Tapioka 200 gram mentega (cairkan) 350 ml air panas 2 butir telur Bumbu 7 siung Bawang putih 10 biji cabe keriting Haluskan Garam 1sdm Kaldu bubuk sedikit Lada bubuk 1/2 sdt 10 lembar daun Seledri, iris kecil Cara membuat Campur Terigu, semua bumbu, Seledri, telur dan Mentega cair. Uleni sampai tercampur rata, diamkan 15 menit. Giling adonan dari no 1, 2 dan 3 digilingan sistik. Goreng diminyak panas pakai api kecil. Selamat mencoba❤
Jaman SD Dulu,ini salah satu jenis jajanan yang ada. Penjualnya tiap hari duduk dibawah pohon Asam depan sekolah. Pembungkusnya tidak seperti yang ada digambar tapi dibungkus dengan kertas bekas. Di Bone,jajanan ini dikenal dengan nama Cakko-Cakko. Terbuat dari tepung Sagu,kelapa dan gula pasir. Kalo di Palu,namanya Pondi-Pondi.Kemarin Om Awal bawakan ke kampus. Aku sudah pesan minta dibelikan sebelum berangkat ke Palu Selasa kemarin. Jajanan ini sudah langka,anak-anak sekarang jarang mengenal jajanan ini. Dibungkus dengan kertas warna-warni seperti ini menarik buat anak-anak. Terakhir menikmati jajanan ini dijaman SD,setelah masuk SMP tidak ada lagi dikantin sekolah. Yuk menikmati Cakko-Cakko dan mengenang masa kecil:-))
Aku lagi cuci piring bekas makan kucing-kucing ketika ingat sudah beberapa hari ini pengen makan Donat Kampung pake topping Gula Kawung. Pernah bikin waktu di Palu tapi pakai mixer khusus roti jadi anti gagal adonannya. Kubuka lemari tempat bahan makanan kering, ada Fermifan sebungkus yang entah kapan hari aku beli, masih ada stok mentega. Terigu khusus untuk Roti sisa sedikit, aku sudah pakai bikin Bala-bala. Nyari timbangan, mama dapat dibawah tangga. Sudah lama aku tidak pakai alat itu. Lebaran Idul Fitri kemarin aku tidak buat kue lebaran. Keiko cha bilang " ga usah, bu" tamunya juga sedikit. Kue akhirnya beli jadi dan aku udah keburu mudik ke Makassar. Aku timbang, Terigunya sisa 200gram. Berarti bahan lain dikurangi. Telur yang aku ambil dari kulkas kujemur sebentar disamping rumah. Aku ambil hp dikamar. Browsing resep Donat kampung yang tanpa Kentang. Kentang sekilo udah aku masak jadi Perkedel Ayam kemarin sore. Nemu resep mbak Moniec, teman foodbloggerku ...
Masih ada sisa Pisang didapur, Pisang hasil kebun Emak tetangga kampung sebelah. Kalau panen, Emak selalu kerumah menawari. Emak tau, aku suka Pisang mentah untuk diolah jadi Sanggara Peppe aka Pisang muda yg digoreng dan dipenyet terus digoreng lagi. Emak bawakan 2 sisir besar, 6 kg beratnya. Seminggu kemudian Emak datang lagi, nawarin yang udah matang. Sebenarnya sisa yang kemarin masih ada, udah matang juga. Tapi aku ga tega nolak, aku beli aja yg Emak bawa. Sisa beberapa biji ini tadinya mau aku olah jadi Pisang bakar Keju, tapi Pisangnya kematangan. Akhirnya aku olah jadi Kue Talam. Kue ini selalu mengingatkan suasana Ramadhan saat kecil. Mania, wangi dan gurih. Resepnya ga pakai takaran. Hanya ikuti petunjuk dikemasan tepung. 1 tepung : 5 bagian air. Aku tambahkan 65 ml santan instan, gula pasir 6 sdm, sejumput garam dan beberapa lembar daun Pandan yang aku tanam diteras depan. Resep aslinya, pisang dikukus dulu. Tadi kucampur semua bahan plus Pisang...
Dua minggu lalu ngumpul sama keluarga teh Tya, makan nasi liwet rame-rame. Disuguhi Ladu yang masih hangat. Ternyata didapur teteh lagi buat penganan khas Sunda ini. Aku masuk ke dapur, liat proses mencetaknya, sayang ga sempat liat proses masaknya. Lain kali aku mau sempatkan belajar bikin Ladu sama teteh Bahan-bahannya Beras Ketan Putih, Kelapa dan Gula merah. Beras disangrai dulu sebelum digiling, Kelapa juga disangrai sampai kecoklatan dan dihaluskan. Cara membuatnya : Gula Merah dicairkan, setelah itu masukkan kelapa sangrai. Kalau udah tercampur rata. Masukkan tepung Ketan sedikit demi sedikit. Jangan lama ngaduknya, adonan Ladu bisa keras. Adonan yang sudah matang dibentuk Segitiga Panjang seperti ini, pakai plastik yg lentur. Setelah itu digulingkan di Tepung Ketan.
Tadi malam ngobrol sama kakak sulung, ngolor-ngidul sejam. Salah satu kabarnya kalo anak sepupu kami disana jualan Tahu Walik dan laku keras. Sebenarnya aku sudah siapin bahannya di kulkas dua hari kemarin tp sibuk ikuti beberapa Webinar sejak pagi. Pagi-pagi tadi, masuk dapur...aku siapin bahannya sambil nunggu mamah pulang dari warung beliin dada ayam segar untuk isian. Ponakan yg jualan disana isinya bakso yang dipotong kecil-kecil, kalo aku lebih suka daging ayam fillet yang dihaluskan Resep Tahu Walik ala Dapoer Yuyu Bahan-bahan 15 biji Tahu Sumedang Aku beli yg udah digoreng Isian : 1 biji Wortel, parut kasar 2 batang bawang bombay, iris halus 1 butir Telur 200 gram ayam fillet 1/3 sdt Lada bubuk 1/2 sdt garam halus Sedikit kaldu bubuk ( sesuai selera) 5sdm air dingin 100 gram Tepung Tapioka Minyak untuk menggoreng Cara membuat Aku rebus Tahu Sumedang agar yakin lebih bersih karena pesan di pasar yang sudah digoreng. Setelah dingin, be...
Comments